Infrared Photography

IR atau dalam istilah lain Infra Red adalah sebuah manipulasi warna yang dihasilkan dari sebuah karya foto. Sehinga warna yang dihasilkan dari sebuah foto akan menjadi unik dan kelihatan indah.

Macro-Photography

Makro fotografi, juga dikenal sebagai macrophotography, mengacu pada mengambil gambar dari hal-hal kecil dalam jarak dekat. Meskipun fotografi makro secara tradisional disebut mengambil gambar dengan sebuah sensor yang lebih besar dibandingkan dengan subjek, hal ini termasuk mengambil gambar di mana gambar tampak paling tidak sama besar seperti dalam kenyataan.

Levitation Photography

Siluet adalah efek yang dihasilkan dalam fotografi karena adanya perbedaan signifikan antara pantulan cahaya objek utama di bagian depan gambar dengan latar belakangnya. Untuk menghasilkan siluet, cahaya dari bagian belakang objek harus sangat terang kemudian ditangkap dengan mengukur luminitas cahaya latar belakang.

Silhouette Photography

Siluet adalah efek yang dihasilkan dalam fotografi karena adanya perbedaan signifikan antara pantulan cahaya objek utama di bagian depan gambar dengan latar belakangnya.

Minggu, 28 Juli 2013

Arti Simbol Bahan Kimia Berbahaya

1. Very Toxic (Sangat Beracun) Huruf Kode : T+
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "Very Toxic" dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. 
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.
2. Toxic (Beracun) Huruf Kode : T
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi beracun "Toxic" dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (Toksik) dan Benzene (Toksik, Karsinogenik). 
3. Harmful (Berbahaya) Huruf Kode : Xn
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "Harmful" memiliki merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. 
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1, 1,2 diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik). Bahan-bahan yang merusak jaringan (Tissue Destroying Substances) yang meliputi sub grup bahan bahan korosif dan bahan iritan. 
4. Corrosive (Korosif) Huruf Kode : C
Bahan dan formulasi dengan notasi "Corrosive" adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH kurang dari 2 atau pH lebih dari 11,5), ditandai sebagai bahan korosif. 
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH yang kurang dari 2%.
5. Irritant (Menyebabkan Iritasi) Huruf Kode : Xi
Bahan dan formulasi dengan notasi "Irritant" adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. 
Frase R untuk bahan atau formula irritant adalah R36, R37, R38 dan R41.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida serta  asam dan basa encer.
6. Dengerous for Environment Huruf Kode N
Bahan dan formulasi dengan notasi berbahaya bagi lingkungan adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.

Jumat, 26 Juli 2013

Teknik Panning Dalam Fotografi

APA ITU TEKNIK PANNING?


Teknik Fotografi - Panning merupakan pergerakan horisontal dari sebuah kamera ketika merekam sebuah obyek yang sedang bergerak, ketika melakukan teknik ini berarti Sobat menggerakkan kamera secara sinkron terhadap subyek, bingung? sebenarnya tidak sesulit apa yang kalian dengar. Coba gelengkan kepala seperti saat bilang "Tidak"!, nah tapi lakukan hanya separuh jalan, seperti melihat seekor harimau yang sedang lewat di depan kalian. Kamera kalian harus mengikuti gerakan subyek untuk melakukan teknik panning, dan tentu juga kecepatan serta arah harus dilakukan sesempurna mungkin.

 

APA GUNANYA TEKNIK PANNING?


Panning bisa mewakili atau menunjukkan sebuah pergerakan, menciptakan feel gerakan serta kecepatan tanpa mengaburkan subyek seperti yang terjadi pada teknik Slow Shutter Speed. Lihat contoh dibawah ini, dimana gambar pertama adalah contoh panning, perhatikan bahwa subyek masih terasa jelas dan tajam, tetapi elemen diluar itu terlihat blur dan memperlihatkan gerakan dari subyek utama. Gambar ini bisa dibuat menggunakan teknik Panning.


Sekarang lihat gambar kedua. Gambar ini merupakan contoh dari teknik Slow Shutter Speed atau Shutter Speed lambat. Panning juga menggunakan shutter speed lambat tetapi tanpa menggerakkan atau memutar kamera. Semua elemen yang ada di dalam foto terlihat blur, ini dikarenakan oleh posisi kamera yang statis.

TIPS MELAKUKAN PANNING


  1. Gunakan shutter speed yang rendah, tergantung dari cahaya dan kecepatan obyek. Semakin cepat objek maka shutter speed semakin cepat. Berikut rata2 nya: pejalan kaki 1/10, pengendara sepeda 1/20, motor 1/40, mobil bergerak 1/ 60.
  2. Gunakan auto focus
  3. Atur AF mode : AI servo
  4. Gunakan mode TV ( time value )
  5. Saat objek mendekat tekan shutter dan arahkan kamera ke objek.
  6. Lepaskan shutter pada saat objek berada pada posisi yang kamu inginkan.
  7. Coba terus!! :)

Jepretan jepret dari kamera ane




Kunci keberhasilannya adalah berlatihlah terus dan jangan menyerah.

IR (Infra Red) DALAM PHOTOGRAPHY

IR atau dalam istilah lain Infra Red adalah sebuah manipulasi warna yang dihasilkan dari sebuah karya foto. Sehinga warna yang dihasilkan dari sebuah foto akan menjadi unik dan kelihatan indah. Namun tidak semua orang suka dengan foto yang dihasilkan dengan tehnik Infra Red. Ini biasanya terjadi pada Dokumentasi Wedding, hal di sebabkan jika kita menggunakan tehnik IR pada situasi ini maka Skin tone yang dihasilkan akan berubah.
Sebenarnya ada dua sebutan dalam ranah photography manipulasi warna ini yaitu :


1    1.  False Color.
Karya photography dalam ranah manipulasi warna ini akan menghasil warna unik yang enak untuk di pandang mata dan terjadi perubahan dari warna yang sebenarnya kita lihat dengan mata kita dengan hasil jepretan dari kamera kita. Biasanya perubahan yang terjadi pada warna hijau yang berubah menjadi merah, hijau menjadi ungu, hijau manjadi orange dan berbagai perubahan warna lainnya.

      2.   BW IR
Ranah ini yang sebenarnya patut disebut sebagai IR photograpy. Karena IR photography dihasilkan dari manipulasi warna dasar menjadi warna BW  ( black & white ). Ini disebabkan jika cahaya yang mengenai suatu warna dan sampai ke lensa kamera yang memang di set untuk Infra Red murni maka akan menghasilkan foto hitam putih. Meskipun hasilnya hitam putih namun dimensi yang dihasilkan sangat jauh berbeda dengan hasil foto black & white yang dihasilkan dari sebuah foto berwarna yang di konversi lewat photoshop.

Cara meghasilkan  foto IR / False Color
Ada beberapa cara yang bisa kita tempuh untuk menghasilkan foto yang warnanya akan termanipulasi diantaranya adalah dengan cara :

1.   1.  Oprek Kamera
Cara ini memang sangat efektif untuk mengahsilkan foto IR dimana hasilnya akan sangat terasa, namun ada kelemahan untuk cara yang satu ini yaitu kamera akan permanen menghasilkan foto IR , artinya jika anda ingin mendapatkan hasil foto normal maka anda harus membeli kamera baru. Kelebihan menggunakan cara ini adalah hasil yang diapat sangat memuaskan dan anda bisa mendapatkan moment-moment yang belangsung dengan cepat.

2.   2. IR Filter
Bagi anda yang mungkin kesulitan dana untuk membeli kamera yang dioprek namun ingin mendapatkan hasil foto yang warnanya juga dimanipulasi, anda bisa membeli Filter IR tanpa harus mengoprek kamera anda dan kamera anda bisa menghasilkan warna foto yang normal kembali jika filter yang dipasang didepan lensa kamera anda dilepas. Kekurangan dai memakai filter adalah shutter speed akan menjadi lambat karena cahaya yang masuk akan dihalangi oleh filter tersebut dan resiko foto shake lebih besar oleh karena itu menggunakan IR FILTER ini hanya ideal untuk mengambil objek yang diam (tidak bergerak) dengan bantuan tripod tentunya
.

Pendidikan Karakter Melalui Ekstrakulikuler

Pendidikan karakter terdiri dari dua kalimat, yaitu pendidikan dan karakter. Pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Sedangkan karakter yaitu watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang. Maka Pendidikan karater yaitu proses pewarisan budaya pada generasi muda untuk membentuk kepribadian sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. Pendidikan karakter itu sendiri bisa didapatkan/dikembangkan di dalam sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Pendidikan karakter dapat yang dikembangkan melalui media sekolah salah satunya adalah melalui kegiatan ekstrakulikuler. Ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam atau di luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan agama serta norma-norma sosial. Dengan kata lain, ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan siswa, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat siswa melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenanga di sekolah. Ekstrakulikuler yang sering terdapat di sekolah-sekolah adalah ektrakulikuler pramuka. Pramuka sudah di jadikan ekstrakulikuler wajib di SD, SMP, SMA dan sekolah-sekolah lainnya.
Pramuka dapat dijadikan tempat/wadah dalam pembentukan karakter karena  Pramuka selalu memegang teguh nilai-nilai Tri Satya yang berisikan kewajiban-kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada negara, dan kepada diri sendiri. Pramukaan juga mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda  karena tujuan dari gerakan pramuka itu sendiri adalah agar setiap pramuka memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin,  menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Salah satu penyebab kenakalan remaja yang mayoritas pelajar yaitu karena kegiatan ekstakurikuler pramuka yang sudah mulai dilupakan oleh pihak sekolah, padahal pengaruh pramuka sangat bagus guna membentuk karakter siswa, pramuka mengajarkan kompetisi secara sportif dengan kerja keras namun tetap menjunjung tinggi kebersamaan dan siap menerima kekalahan dalam kompetisi.

Ekstrakulikuler pramuka memang sangat bagus guna pembentukan/pendidikan karakter siswa, karena kegiatan-kegiatan dalam pramuka itu sudah fokus terhadap pendidikan. Tetapi sebagian orang/siswa beranggapan bahwa pramuka itu identik dengan kekerasan, sebenarnya bukan kekerasan yang ada di dalam pramuka, hal itu adalah upaya untuk membentuk/mendidik karakter dari siswa, berpikirlah positif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendidik karakter.

Babad Serenan

1. Dhandhanggula
1. sêkunging tyas dera mrih mêmanis | paripêksa mêsu ngapus gita | ingkang ginupita ing rèh | duk Kangjêng Pangran Prabu | Prangwadana arsa cangkrami | manumpu rumponira | Serenan kang kêdhung | nèng marga badhe misaya | dene wadya santana lan para ari | mung bêkta sawatara ||
2. tinamtokkên angkatira ari |
--- 98 ---
Kêmis Êpon patlikur kang tanggal | wulan Rêjêb taun Ehe | katiga mangsanipun | toya asat wus wolung sasi |[1] yeka sangkalanira | ya ta kang winuwus | jêng pangran nararya putra | angkatira wanci pukul gangsal enjing | sawadya nitih rata ||
3. asri tinon ing samargi-margi | sinarêng kras lampahe kang rata | pangirid sru panandêre | tan dangu nulya rawuh | Panambangan Bacêm Sang Pêkik | Jêng Pangran Gôndatmaja | wus dangu nèng ngriku | mranata rakiting palwa | sarawuhe kang rayi dèn palajêngi |
--- 99 ---
nambrama anoraga ||
4. ingaturan kang rayi anitih | palwa naga arêgu rinêngga | pinulas mêlês warnane | sisik pinrada luru | cawi krêsna tumrap ing wilis | jamang pindha kancana | amrabawa barung | ing gigir sinung bandera | wingking ngarsa jinumbuh sutra warna tri | gêdhah seta myang rêkta ||
5. môngka panambramaning kang nitih | dadya ngatag glising lumaksana | mangkana ta sêsampune | pra wadya minggah prau | pangran raka tinuduh dening | sang maha winong praja | amranata wadu | myang ngrakit glaring wisaya | tanggap risang sinung agnya awigati |
--- 100 ---
tandya amatah karya ||
6. kinarya glar prit anêba dadi | mangkat jaring-jaring sundhit jala | karakit-rakit wurine | têtindhihira sinung | satriya kang waskithèng warih | Dyanmas Sumawinata | dene kanthinipun | Radèn Mas Dewaasmara | kalihira wus tatal têtela nguni | atul wisayèng mina ||
7. sawurine wau kang nambungi | pradônggangklung ngungkung kumandhangnya | angguguk kêkêndhangane | môngka manggalanipun | santana kang wasis ing gêndhing | Dyanmas Sumawardaya | sambada gung luhur | ngarogok asmu sambrana | lêngkung-lêngkung kaduk calung ngrêspatèni |
--- 101 ---
lêlewa karya suka ||
8. wuri wontên kang sumambung malih | palwa tembo tembak ing narmada | sami kèksi ampilane | yeka pacaranipun | jêng pangeran lan para ari | môngka manggalanira | satriya dibya nung | wignya mangulah warastra | Dyanmas Panji Prawiraningrat kang nami | lan ari Sang Partèngrat ||
9. kalih sami sutèng senapati | kang sumambung wau wurinira | pangran raka sawadyane | prak lawan palwa sangu | saniskara sampun rinukti | santana kang nèng kana | kalih naminipun | Radyan Mas Wiryakusuma | lawan Radèn Jayèngwiryana wêwangi |
--- 102 ---
mandaya ngrukti buja ||
10. nulya Palwa Ki Naga Basuki | titihane sang nararya putra | kamot saupacarane | ingkang sapangkatipun | para wadya datan winarni | amung para wandawa | pinardawèng wuwus | juga Dyanmas Cakrajaya | kalih Dyanmas Panji Widaningrat nami | Sutarman katrinira ||
11. catur Dyanmas Yudasmara wangi | trahing wira wirotamèng rana | Dyan Brôngtajaya limane | kanêm ingkang jêjuluk | Dyanmas Wiraasmara nênggih | Wadana Kartapraja | yeka kang tinuduh | among jêng nararya putra | lan para ri tuwin sagung para dasih |
--- 103 ---
kanthi Sang Sumaningrat ||
2. Kinanthi
1. sakèhe palwa wus kêbut | tan kêna mor amomori | pinôntha sapanthanira | pinatah-patah pribadi | sabên sapangkat sinungan | têtêngêr bandera siji ||
2. angungkung angklung cumêngklung | lir kongkang imbalan muni | wong desa pinggir bangawan | gègèr prasamya ningali | mring satriya kang lêlana | lêlangên urut banawi ||
3. ana wadon kang kasusu | gugup sutane ingindhit | rêndhêt kêndhite karandhat | ing pagêr sinêbrak sêbit | sawênèh ana wanodya |
--- 104 ---
lênggah anèng ing gêgisik ||
4. labête mêntas lêlaku | sayah ngaso sor waringin | kang suku kêkobok toya | lir badhèr milar uminggir | ana malih kênya prapta | dharêsêl milu alinggih ||
5. wong iku dupi andulu | mring palwa ngarsa kang mudhik | eram ing driya têtanya | marang rowangira linggih | wong agung ing ngêndi baya | iya kang cangkrama iki ||
6. wadon kang mêntas lêlaku | ika wus ngrungu pawarti | mangsuli ya iki rara | putra Jêng Pangran Dipati | Nararya Mangkunagara | ginadhang bakal gêntosi ||
7. jêjuluk Jêng Pangran Prabu |
--- 105 ---
Prangwadana iya iki | ingkang ambêk paramarta | ing driya pindha jaladri | wong ika malih wacana | tuduhna aku sing êndi ||
8. apa kang jumênêng iku | nunggoni wong ngêntas jaring | apa kang prak krakab ika | kang wikan nulya mangsuli | iku Panji Dewasmara | santananira sang pêkik ||
9. de kang cêdhak krakab iku | iya dara Dèn Mas Panji | pêparab Sumawinata | karo iku padha wasis | silulup gampèng mèt mina | bêtah nganti têlung bêngi ||
10. padha lawan Kyai Dhiwut | nanging Dhiwut kuna nguni | têlasing para wisaya |
--- 106 ---
ana palwa gembong kèksi | bolang-bolang banderanya | satriyane ngrêspatèni ||
11. jumênêng manglung nyêngunglung | leyangan ongkèk mantêsi | asta kanan malang kadhak | panjang nyangkrang ngagêm caping | wong ika malih têtanya | bakyu sapa katon iki ||
12. satriya nom lêngkung-lêngkung | cêdhak angklung milang-miling | pasuryane ambaranang | kang wikan nabda ya iki | Radên Mas Sumawardaya | adate cucut kêpati ||
13. gone katon rêgu iku | mèt wangun lagi nglurahi | sabêne kowe wêruha | kapingkêl-pingkêl nyakikik | sor Petruke Rêdisuta |
--- 107 ---
cucut lacut nglêliwati ||
14. marma sang nararya sunu | dahat sih tan kêna kari | tindaka mring mrana-mrana | sijiku pêsthi tan kari | awit bisa karya suka | yèn andrawina banyoli ||
15. amèsêm dahat sumaur | nulya wontên kèksi malih | tembo kèh mawa sanjata | satriyane anèng wuri | kèn tanya lah ika sapa | loro lurus pêkik-pêkik ||
16. kang wikan ika sumambung | loro iku para siwi | kang gêdhe sadhepah ngarsa | pêparab Radèn Mas Panji | Prawiraningrat kang raka | kang wingking iku kang rayi ||
17. Partaningrat asmanipun |
--- 108 ---
karo padhambêk basuki | pasaja ing solah bawa | dhasar trahing senapati | têtela nguni kang rama | wus tate labêt nagari ||
18. antara wontên kadulu | tembo mêncil anêngahi | tinon sri rêrêngganira | sampêt upacarèng ngarsi | amot nunggil sabaita | wadon tanya anudingi ||
19. lah baya ta iki bakyu | gusti sang nararya siwi | wangune lir Kakrasana | gumriyêng ngêngrêng rêspati | manthêre cahya prabeda | lan mau kang uwis-uwis ||
20. kang wikan mèsêm sumaur | mèh bênêr gonmu ngarani | iki Jêng Pangeran Raka |
--- 109 ---
Gôndaatmaja wêwangi | tur siwah ing warnanira | nanging pasêmone mirib ||
21. dene kang nunggal saprau | kae ingkang ngampil-ampil | dudu abdi sok abdia | karone santana sami | samangsane têtêdhakan | kadeyan tan kêna kari ||
22. lo kae kang lênggah nyingkrus | kaprênah paman pribadi | Radyan Mas Wiryakusuma | sinapêkêt siyang ratri | wasis lamun angrumpaka | mulane dipun kasihi ||
23. lan kang ana canthik pungkur | kae ya kang paman malih | Dyan Panji Jayèngwiryana | wignya rigên yèn sêsaji | dhasare pêthêl ing karya |
--- 110 ---
wijiling wôngsa pribadi ||
3. Mijil
1. nulya wontên katingalan malih | tembo kang kinrobong | tinon asri bandera warnane | pare mudha amunggul pribadi | katon kang nitihi | cahyane sumunu ||
2. lênggah canthik ngrêgêm sanjata di | wadon malih takon | lah ta bakyu kalo apa kae | gusti ingkang kawêntar asigit | warnane katawis | balengah asêmu ||
3. lan kang pêrak sarigak rêspati | jênar pidêksa nom | kang tinanya aris ing saure | lah ya kae arine sang pêkik | jêjuluking Gusti |
--- 111 ---
Sungranambêk punjul ||
4. santosèng tyas kadarmane mintir | sêngsême sang anom | mangaksama ing sama-samine | suka lêga trus ing lair batin | marma sring tinari | mring raka yèn prêlu ||
5. dene ika ingkang anèng canthik | paman lan sang anom | paman gambèn dene jêjuluke | Arya Suryadarmaja pinuji | entar ingkang budi | paradhahe kaduk ||
6. yeka graning kang wadya kaplêri | myang wasis sêsêndhon | kang kinandhan sidhakêp astane | alon ngucap gusti loro iki | kang sawiji kadi | Sri Wiratha sunu ||
7. Dyan Wratsôngka putra kang wuragil |
--- 112 ---
nalika patêmon | lan Sang Arya Rupakencakane | tan antara wontên katon malih | sinatriya pêkik | nitih palwanipun ||
8. ampilane sanjata nèng ngarsi | wadon ika takon | bakyu sapa ingkang katon kiye | satriya nom baguse kêpati | cahyane kaèksi | tumeja ngênguwung ||
9. ngilangake lêlangên sabumi | lir sasôngka tiron | mau nolèh sadhela marene | tyasku têka kumênyut kêpati | anjêgrig muriring | karingêtku kumyus ||
10. kang sinabdan jawil bisik-bisik | aku ya mangkono | lah dêlêngên iki kêbês kabèh |
--- 113 ---
ora udan-udèn têka banjir | ngêlêbi kang gisik | priye iki mau ||
11. apa bêdhah bêndungan ing nginggil | kang sinabdan gablog | wong tinanya dadak angêtèprès | wadon jarwa iki Dyan Mas Gusti | Suripta kang dadi | kondhanging kêkidung ||
12. dene ingkang acakêt nèng wuri | dhongoh bagus anom | Rahadèn Mas Sarsaban asmane | prênah paman lawan sang apêkik | tur maksih taruni | srêgêp ngudi kawruh ||
13. nêngna wau kang rêrasan sami | gantya ana katon | rêmbaya gêng wolu pambêlahe | sinung dwaja canthik ngarsa wuri | sutra warna katri |
--- 114 ---
gêdhah rêkta pingul ||
14. kang pambêlah busana marnani | caping capu tinon | jinumbuh lan bandera pulase | tuwin wontên kèn ngidung rêrêpi | rarasira kadi | kandhuhan larangkung ||
15. wadon kang wus wikan jawil-jawil | kalo-kalo katon | sang nararya putra titihane | tamatêna ing mêngko kang warni | apa ta kang dadi | prabedaning sêmu ||
16. lawan para satriya kang uwis | padha sira tonton | gya sumaur ing ngêndi prênahe | kangjêng gusti musthikaning sigit | rowange mangsuli | ya ing têngah iku ||
17. kang angrompol kabèh iku sami |
--- 115 ---
kadeyan sang anom | dene ta wong kang ngêngidung kiye | juru swaraning rama jêng gusti | wartane kang nami | iku Rara Wijung ||
18. kang ayun wruh êndi ta sang pêkik | apa kang mancorong | ika ana ing têngah lênggahe | muncaring kang cahya sun tingali | anglir sitarêsmi | prabane anawung ||
19. kadyanggane kang purnamasidi | cahyane sang anom | layak minah ika kèh solahe | baya sêlak kasulapên ngaksi | êmar milar nêbih | têmah tibèng prau ||
20. kaprabawan ujwalèng sang pêkik | si mina salah ton | bawur kuwur saparan-parane |
--- 116 ---
rowang nabda basan sira iki | ngalêm tarunaning | sang nararya sunu ||
4. Sinom
1. marmane para satriya | kang padha ambêk utami | amiguna sarjanèngrat | ngenaki tyasing sêsami | ujare kuna nguni | yèn ana satriya agung | darbe ambêk mangkana | Hyang Suksma ya nugrahani | kang darajat urube nyrambahi praja ||
2. lah ngêndi para satriya | darajate kaya iki | kawêntar kentar wraningrat | wèlèh-wèlèh ngong winêling | marang si bapa nguni | saiki kang lagi kombul |
--- 117 ---
drajating kasatriyan | sapraja mung siji iki | antarane momot amot ing wardaya ||
3. wus lêpas lampahing palwa | kunêng kang samya ningali | wau ta kang winursita | jêng gusti nararya siwi | karênan aningali | lêlangên urut ing ranu | pasêtrèn patêgalan | asri samya dèn tanêmi | jali jèpèn juwawut ruwêd ronira ||
4. jarak bêra pêrak sata | satata timun karai | sêmôngka sumingit patra | kacang kancuh kara uris | sasêlane sinêling | katela katub ing ladhu | jagung jajar banjaran | juwêt sabawaning pêksi |
--- 118 ---
jalak cocak amencok mêncit wurahan ||
5. lagyandon andum wowohan | barung swaranira atri | sawênèh ingkang kukila | mangsah masin tlisik gisik | kang panthan pathuk kèksi | sawênèh ana maniyub | ngeyub mring pajagungan | kang tunggu grêsah gusahi | ngoprak-oprak ing goprak pating karopyak ||
6. lêpas lampahe kang palwa | samana kasaput ratri | sambung ting pating kalêncar | obor mubyar nuksmèng warih | antara têngah wêngi | nararya putra wus rawuh | ing watês paserenan | pradôngga munya nyêndari | angrêrangin kapyarsa saking mandrawa ||
7. wau sang nararya putra |
--- 119 ---
rèhne sampun madya ratri | dadya nyare nèng baita | tan karsa rinêksèng dasih | mêmalat mrih samadi | marma mèt papan kang samun | minta Hyang winênangna | lêlangên anèng banawi | jroning suka kinalisna dukacipta ||
8. ing ratri tan kawursita | wus anggagat bangun enjing | mega bang wetan sumirat | sunaring baskara mijil | amung swaraning pêksi | barung lan jago kaluruk | kandhang kang pinêthokan | mimbuhi ing swara asri | sang nararya putra wungu saking nendra ||
9. tumingal mring antariksa | miyarsa swaraning pêksi | sabèng kusambi sabawa |
--- 120 ---
sumawana kang kudhasih | nglêlamat munya têbih | swaranira nganyut-anyut | kadi asung sasmita | luwaring puja samadi | wus pinarêng lêlangên rumpon narmada ||
10. byar raina kawistara | sawataraning parabdi | kang sami samêktèng palwa | sawisayanira tirip | tarap aturut pinggir | dhêdhêg nyêdhak widhe kêmput | puput pêpêt mèt papan | nararya putra ningali | sukèng driya sumahab ing para wadya ||
11. nahênta ingkang winarna | sang iswara putra mangsit | mring juru pambêlahira | karsa ningali manginggil | sandika lajêng mudhik |
--- 121 ---
amung têkèng limang tikung | wangsul milir lon-lonan | rawuh pacangkraman malih | sigra ngatag mring patuh pangagêng desa ||
12. kinon sami nglêkasana | sandika ingkang tinuding | ondhang mring rowang rumagang | gumrêgut cakut ing kardi | angubrês bêbrêsihi | raming rêrumpon wus rampung | tinungka lêbêtira | palwa wisaya umanjing | galur sêlur sawega milih sasana ||
13. juru silêm pira-pira | kang kapara wêgig julig | bêdholi pathok nèng toya | rungkat karangkat barêsih | barêngan barak êri | rungkat rêngkête karangkut | puyêngan minantaya |
--- 122 ---
milar sumilir lir grimis | wadêr andêr midêr kèdêran wisaya ||
14. palung bilulung kalangan | kalalèn kelut kalinglin | urang watang nèng prabatang | dhêmpèng dhêpès kapalipit | tagèh wagal kaguling | ginagap kêna binêkuk | mring Kyai Ranudôngsa | sinaosakên mring gusti | duk kênane mina sinurak wurahan ||
15. tumandang dan abipraya | jala jaring sèsèr sundhit | sungsun sêsêg asap-sapan | karakat ngrukêt ngrakêti | mina kèh kang wus kêni | wuri katawur sumawur | balurut kacêgatan | ing widhe kèngkèng ngubêngi | pacal mancal jola kagyat kênèng jala ||
--- 123 ---
16. milar silar sing wisaya | sinurak gumuruh atri | sagung kang para satriya | sukèng tyas dènnya ningali | tan wontên cuwèng kapti | amung jêng nararya sunu | kamiwêlasên mulat | mring mina kang amrih urip | dhawuh para wisaya sami kèndêla ||
17. wong agung tindak samana | mring pakuwon kang tan têbih | lan ing kêdhung parumponan | lawan ingkang para ari | santana miwah dasih | buja drawina anutug | sunggata pira-pira | lumèbèr praptèng pakathik | suprandene ing wuri maksih kèh prapta ||
--- 124 ---
5. Pangkur
1. pambêlah mawijah-wijah | sinaludhah pinradhahing saari | tumpêng tumpa tumpêk tumpuk | lêlawuh luwih murah | saji-saji sumaji nèng panjang munjung | apanjang yèn winuwusa | praptêng wanci pukul kalih ||
2. sang winong wadya tantara | tindak palwa sawadya lan para ri | mudhar tambang karsa kundur | gêlaring lampah kadya | datan ewah ing nguni duk tindakipun | kinurmatan ing pradôngga | angklung cumêngklung ngundhangi ||
3. jirap kumêrap kang palwa | gêlêng golong sagolongan pribadi | ing lampah sajuru-juru | tan ana wor-winoran | alon-lonan lêlahan lêlangên ranu |
--- 125 ---
kathah sri kang kawistara | antaraning kang banawi ||
4. parang rong sirung kasêrang | tirta wantêr rêrungkut gêtêr kentir | kentare kadi tumuntur | kèlu sang alêlana | wênèh parang anèng samadyaning kêdhung | isthane kang parang kadya | dirada anjrum ing warih ||
5. anata roning sêsobrah | kabarubah ngubêngi kang gêgisik | kali maro ilinipun | kang pasir katon pêthak | sri kawuryan saking mandrawa wèh yungyun | isthane duk cinêdhakan | pindha ing pulo Manjêthi ||
6. mangkana wursitanira | ana manèh roning kintaka kèksi | tumangkar kang sêkar mawur | kasilir samirana |
--- 126 ---
yayah kadya atur gônda mring kang rawuh | pindha ngadhang panambrama | mring kang lêlangên nut warih ||
7. nglamat lumut kawistara | bêntar kentar katêran tirta mintir | angintir-intir tumuntur | nut lampahing baita | yayah kadya kelut adrêng kumacèlu | kalayu nut lumaksana | saanane lumut kèksi ||
8. nulya ana tiris dênta | manglung kêdhung nêdhêng lagya andadi | sumunar jênar kang pupus | papah kadi pêpêsa | ana cêngkir sumingkir gêngnya saukur | bêngkêr kadya kang kêkêran | karênan ingkang ningali ||
9. bêlik katon nèng bêbulak | wrêksa bêlêg gêng-agêng angayomi | wit lêmpêng sapêluk-pêluk |
--- 127 ---
pêksi kèh munyèng tawang | êngkuk ngukuk anèng êpang mangkruk-mangkruk | balak balêkok kang prapta | têmah mire pang kapering ||
10. rame swaraning kukila | ana tekang brêkutut kapiyarsi | amanggung agêng tur ukung | mencok nèng êpung[2] ngongkang | ing jêjurang ngisor kèh êri sumêrung | srawungan kongkang ngumandhang | nèng ronging padhas kang gawing ||
11. lir sêsanti sêsalahan | kusung-kusung manungsung kadi muji | karaharjaning wong agung | kang lagya acangkrama | saha wadya rahayua praptèng dunung | ayya kasangsayèng marga | mangkono isthane sami ||
12. lastari ing lampahira | surêm nglarab Hyang Arka manjing wukir |
--- 128 ---
lamat-lamat angêlangut | dwaja wus kinêlêtan | katon abyor panjuta pating palancur | sinrang sru lampahing palwa | ing Bacêm wong agung prapti ||
13. marpat wadya mêthuk rata | myang panjuta sêsuluh abyor kèksi | suka pra satriyandulu | wong agung sigra-sigra | mandhap saking palwa nitih ratanipun | sawadya santana samya | kêbut datan ana kari ||
14. wus rawuh sajroning praja | sang nararya putra lan para ari | myang wadyanira sawêgung | tumêdhak saking rata | praptèng dalêm kathah kang sami amêthuk | prasamya warta-winartan | ing rèh amanggih basuki ||
15. pinunggêl laguning gita |
--- 129 ---
ginupita Mangkunagaran nagri | Sukra ping nawa lèk nuju | Saban ingkang candrama | warsa Ehe sangkalanira duk ngapus | nyatur kombuling sarira | Jêng Pangran Iswarasiwi ||


REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Konsep Reaksi Redoks
Pengertian oksidasi dan reduksi disini lebih melihat dari segi transfer oksigen, hidrogen dan elektron. Disini akan juga dijelaskan mengenai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor) – redoks.

Reaksi Redoks Dalam Kehidupan Sehari-hari

1.    Zat pemutih
       Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna benda, seperti pada tekstil, rambut dan kertas. Penghilangan warna terjadi melalui reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2).
 
 
Warna benda ditimbulkan oleh elektron yang diaktivasi oleh sinar tampak. Hilangnya warna benda disebabkan oksidator mampu menghilangkan elektron tersebut. Elektron yang dilepaskan kemudian diikat oleh oksidator.
Reaksinya:
           
 
Proses oksidasi pada pemutihan:

2.    Fotosintesis

 Fotosintesis adalah proses reaksi oksidasi-reduksi biologi yang terjadi secara alami. Fotosintesis merupakan proses yang kompleks dan melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau atau bakteri tertentu. Organisme ini mampu menggunakan energi dalam cahaya matahari (cahaya ultraviolet) melalui reaksi redoks menghasilkan oksigen dan gula.
Reaksi oksidasi:
           
 
Reaksi reduksi:
           
 
3.    Pembakaran
      Pembakaran merupakan contoh reaksi redoks yang paling umum. Pada pembakaran propana
 
(C3H8-;) di udara (mengandung O2), atom karbon teroksidasi membentuk CO2 dan atom oksigen tereduksi menjadi H2O.
 Reaksi:

4.    baterai Nikel Kadmium

Baterai nikel-kadmium merupakan jenis baterai yang dapat diisi ulang seperti aki,baterai HP, dll. Anoda yang digunakan adalah kadmium, katodanya adalah nikel danelektrolitnya adalah KOH. Reaksi yang terjadi:

anoda : Cd + 2 OH-→Cd(OH)2+ 2e

katoda : NiO(OH) + H2O→Ni(OH)2+ OH-

Potensial sel yang dihasilkan sebesar 1,4 volt.

5.    Baterai alkali

Baterai alkali hampir sama dengan bateri karbon-seng. Anoda dan katodanya samadengan baterai karbon-seng, seng sebagai anoda dan MnO2 sebagai katoda.Perbedaannya terletak pada jenis elektrolit yang digunakan. Elektrolit pada bateraialkali adalah KOH atau NaOH. Reaksi yang terjadi adalah:

anoda: Zn + 2 OH-→ZnO + H2O + 2e

katoda: 2MnO2+ H2O + 2e-→Mn2O3+ 2OH-

Potensial sel yang dihasilkan baterai alkali 1,54 volt. Arus dan tegangan padabaterai alkali lebih stabil dibanding baterai karbon-seng.

6.    Baterai perak oksida

Bentuk baterai ini kecil seperti kancing baju biasa digunakan untuk baterai arloji,kalkulator, dan alat elektronik lainnya. Anoda yang digunakan adalah seng,katodanya adalah perak oksida dan elektrolitnya adalah KOH. Reaksi yang terjadi:
anoda : Zn→Zn2++ 2 e-

katoda : Ag2O + H2O + 2e→2Ag + 2 OH-

Potensial sel yang dihasilkan sebesar 1,5 volt.
7.    AKI
Jenis baterai yang sering digunakan pada mobil adalah baterai 12 volt timbal-asamyang biasa dinamakan Aki. Baterai ini memiliki enam sel 2 volt yang dihubungkanseri. Logam timbal dioksidasi menjadi ion Pb2+
dan melepaskan duaelektron di anoda. Pb dalam timbal (IV) oksida mendapatkan dua elektron danmembentuk ion Pb2+ di katoda. Ion Pb2+bercampur dengan ion SO42- dari asamsulfat membentuk timbal (II) sulfat pada tiap-tiap elektroda. Jadi reaksi yang terjadiketika baterai timbal-asam digunakan menghasilkan timbal sulfat pada keduaelektroda

.PbO2+ Pb + 2H2SO4→2PbSO4+ 2H2O

Reaksi yang terjadi selama penggunaan baterai timbal-asam bersifat spontan dantidak memerlukan input energi. Reaksi sebaliknya, mengisi ulang baterai, tidakspontan karena membutuhkan input listrik dari mobil. Arus masuk ke baterai danmenyediakan energi bagi reaksi di mana timbal sulfat dan air diubah menjaditimbal(IV) oksida, logam timbal dan asam sulfat.

2PbSO4+ 2H2O→PbO2+ Pb + 2H2SO4

8.    Baterai karbon-seng

Kalau anda memasukkan dua atau lebih baterai dalam senter, artinya andamenghubungkannya secara seri. Baterai harus diletakkan secara benar sehinggamemungkinkan elektron mengalir melalui kedua sel. Baterai yang relatif murah iniadalah sel galvani karbon-seng, dan terdapat beberapa jenis, termasuk standarddan alkaline. Jenis ini sering juga disebut sel kering karena tidak terdapat larutanelektrolit, yang menggantikannya adalah pasta semi padat.Pasta mangan(IV) oksida (MnO2) berfungsi sebagai katoda. Amonium klorida(NH4Cl) dan seng klorida (ZnCl2) berfungsi sebagai elektrolit. Seng pada lapisanluar berfungsi sebagai anoda.Reaksi yang terjadi :

anoda : Zn→Zn2++ 2 e-

katoda : 2MnO2+ H2O + 2e-→Mn2O3+ 2OH-

Dengan menambahkan kedua setengah reaksi akan membentuk reaksi redoksutama yang terjadi dalam sel kering karbon-seng.

Zn + 2MnO2+ H2O→Zn2++ Mn2O3+ 2OH-

Baterai ini menghasilkan potensial sel sebesar 1,5 volt. baterai ini bias digunakanuntuk menyalakan peralatan seperti senter, radio, CD player, mainan, jam dansebagainya.
9.    .pengaratan logam


4Fe(s)+3O2(g)→2Fe2O3(s)

10.    RedoksdalamFotografi

FilmfotografidibuatdariplastikyangdilapisigelatinyangmengandungmilyaranbutiranAgBr,yangpekaterhadapcahaya

.-Ketikacahayamengenaibutiran-butiranAgBr,terjadilahreaksiredoks

.-SehinggaionAg+tereduksimenjadilogamnya,danionBr-menjadigasBromin

11.    Pernapasan sel

contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah:

C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O

12.    Reaksidalamselbahanbakar

2H2+4OH-→4H2O+4e
O2(g)+2H2O+4e-→4OH-
Reaksitotal
2H2(g)+O2(g)→2H2O(l)

13.    Las karbits

Karbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah.
Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah:
CaC2 + 2 H2O → C2H2 + Ca(OH)2

Past Continuous Tense Conversation

Past Continuous Tense Conversation 

Dick  : Hello , Alex.
Alex  : Hello , Dick. Where were you?
Dick  : I was walking in the lawn.
Alex  : We were learning our lessons.
Dick  : They were running in the street.
Alex  : They were playing on the road.
Dick  : he was reading his book.
Alex  : She was cooking her food.
Dick  : Was I going to her house?
Alex  : You were not going to her house.
Dick  : Was she plucking the flowers?
Alex  : She was not plucking the flowers.
Dick  : Were you singing a song?
Alex  : Yes, I was singing a song.
Dick  : Were you dancing in the room with Maggie?
Alex  : No, I was not dancing with Maggie.
Dick  : Was she playing in the garden?
Alex  : No, she was studying.
Dick  : Were they speaking the truth?
Alex  : Yes, they were speaking the truth.
Dick  :  Were you not going to the concern?
Alex  : But we were not sitting idle.
Dick  : Were you not going to the concern?
Alex  : No, I was not going.
Dick  : You were not studying.
Alex  : Actually, I was not reading loudly.
Dick  : Was she not weeping bitterly?
Alex  : No, she was not weeping.
Dick  : Was he not quarrelling with his father?
Alex  : He was quarrelling with his father.
Dick  : Were you not speaking to her?
Alex  : Yes, I was speaking to her.
Dick  : Were they not trying to deceive us?
Alex  : They were trying to deceive us.
Dick  : Was it not raining?
Alex : It  was drizzling.
Dick  : Were they not ploughing the field?
Alex  :They were ploughing the field.
Dick  : Were you not playing on the harmonium?
Alex  : I was playing the guitar.
Dick  : Was she not going to the market yesterday?
Alex  : She was going to the market yesterday.
Dick  : Was Rex refusing to help you?
Alex  : Yes, Rex was refusing to help me.
Dick  : Were you making fun of me?
Alex  : No, I was not making fun of you.
Dick  : Was I driving fast?
Alex  :Yes, you were driving very fast.
Dick  : Were you writing a book?
Alex  : No, I was writing a letter.
Dick  : You were not encouraging me to go abroad.

Alex  : I was encouraging you to go abroad.

Apa Itu Badan Golgi? Badan Golgi

Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgikompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresisel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

Struktur

Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel.
Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim–enzim pembentuk dinding sel.
Badan Golgi merupakan bagian sel yang hampir serupa dengan Retikulum Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cismenerima vesikel-vesikel [vesicle] yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.

Fungsi


Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.Fungsi badan golgi:
  • Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
  • Membentuk dinding sel tumbuhan
  • Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
  • Tempat untuk memodifikasi protein
  • Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
  • Untuk membentuk lisosom
  • Membentuk Akrosom pada spermatozoa
Dalam badan golgi terdapat variasi coated vesicle, antara lain:
Clathrin-coated adalah yang pertama ditemukan dan diteliti. tersusun dari clathrin dan adaptin. interaksi lateral antara adaptin dengan clatrin membentuk formasi tunas. jika tunas clathrin sudah tumbuh, protein yang larut dalam sitoplasma termasuk dynamin akan membentuk cincin di setiap leher tunas dan memutusnya.
COPI-coated memaket tunas dari bagian pre-golgi dan antar cisternae. beberapa protein COPI-coat memperlihatkan sekuens yang bermiripan dengan adaptin, dapat diduga berasal dari evolusi yang bermiripan.
COPII-coated memaket tunas dari retikulum endoplasma.
terdapat 2 protein dalam badan golgi. Protein Snare V-snare menuju T-snare dan akan bergabung. T-snare adalah protein yang ada di target sedangkan V-snare adalah vesikel snare. V-snare akan mencari T-snare dan kemudian akan berfusi menjadi satu. Protein Rab termasuk ke dalam golongan GTP-ase. protein Rab memudahkan dan mengatur kecepatan pelayaran vesikel dan pemasangan v-snare dan t-snare yang diperlukan pada penggabungan membran.

sumber : wikipedia.org

Teknik Panning Dalam Fotografi

Teknik Panning Dalam Fotografi

APA ITU TEKNIK PANNING?


Teknik Fotografi - Panning merupakan pergerakan horisontal dari sebuah kamera ketika merekam sebuah obyek yang sedang bergerak, ketika melakukan teknik ini berarti Sobat menggerakkan kamera secara sinkron terhadap subyek, bingung? sebenarnya tidak sesulit apa yang kalian dengar. Coba gelengkan kepala seperti saat bilang "Tidak"!, nah tapi lakukan hanya separuh jalan, seperti melihat seekor harimau yang sedang lewat di depan kalian. Kamera kalian harus mengikuti gerakan subyek untuk melakukan teknik panning, dan tentu juga kecepatan serta arah harus dilakukan sesempurna mungkin.

 

APA GUNANYA TEKNIK PANNING?


Panning bisa mewakili atau menunjukkan sebuah pergerakan, menciptakan feel gerakan serta kecepatan tanpa mengaburkan subyek seperti yang terjadi pada teknik Slow Shutter Speed. Lihat contoh dibawah ini, dimana gambar pertama adalah contoh panning, perhatikan bahwa subyek masih terasa jelas dan tajam, tetapi elemen diluar itu terlihat blur dan memperlihatkan gerakan dari subyek utama. Gambar ini bisa dibuat menggunakan teknik Panning.


Sekarang lihat gambar kedua. Gambar ini merupakan contoh dari teknik Slow Shutter Speed atau Shutter Speed lambat. Panning juga menggunakan shutter speed lambat tetapi tanpa menggerakkan atau memutar kamera. Semua elemen yang ada di dalam foto terlihat blur, ini dikarenakan oleh posisi kamera yang statis.

TIPS MELAKUKAN PANNING


  1. Gunakan shutter speed yang rendah, tergantung dari cahaya dan kecepatan obyek. Semakin cepat objek maka shutter speed semakin cepat. Berikut rata2 nya: pejalan kaki 1/10, pengendara sepeda 1/20, motor 1/40, mobil bergerak 1/ 60.
  2. Gunakan auto focus
  3. Atur AF mode : AI servo
  4. Gunakan mode TV ( time value )
  5. Saat objek mendekat tekan shutter dan arahkan kamera ke objek.
  6. Lepaskan shutter pada saat objek berada pada posisi yang kamu inginkan.
  7. Coba terus!! :)

Jepretan jepret dari kamera ane



Kunci keberhasilannya adalah berlatihlah terus dan jangan menyerah.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More